Loading...

SEJARAH

Pada tahun 2011, sekolah-sekolah yang berasaskan pemahaman salafussholeh di kampar yang satuan pendidikannya dibawah dinas pendidikan bisa dikatakan belum ada, yang ada adalah sekolah/pesantren yang dibawah naungan kemenag. Maka timbul lah keinginan salah satu ustadz yang bernama Alisman Abbas, S.Ag memiliki ide untuk mendidirikan sekolah yang pemahaman salafussholeh yang satuan pendidikannya dibawah dinas pendidikan (SMP dan SMA).

Tujuan pendidikan di bawah dinas pendidikan agar potensi peserta didik semuanya dapat disalurkan. Baik potensi nya di bidang umum maupun potensi dibidang agama. Sehingga dengan ini diharapkan lahir orang-orang berintelektual yang bermanhaj salaf, memahami agama yang benar dan berakhlak mulia serta memiliki potensi dan prestasi akademik maupun non akademik, sehingga nantinya bisa diterima diberbagai perguruan tinggi yang berkualitas baik dalam maupun luar negeri.

 

Dengan tujuan itu maka ustadz Alisman Abbas mengutarakan idenya tersebut kepada Ustadz Ahmad Zawawi yang berada di Jakarta. Ustadz Ahmad Zawawi adalah salah satu promotor penggerak dakwah malalui pendidikan di Indonesia ini. Beliau adalah Ketua Yayasan Lajnah Khairiyah Musytarakah. Yayasan Lajnah ini bekerjasama dengan Yayasan Ihya’utturats di Kuwait yang telah membangun banyak pondok pesantren dan masjid. Beberapa pondok pesantren yang dibangunnya melalui lajnah diantaranya Pesantren Ibnu Taimiyah di Bogor, Pesantren Al-Ma’tuq di Sukabumi dan Pesantren Imam Syafii di Aceh. Yayasan ini juga telah banyak memberikan sumbangan dan infaq untuk membantu pesantren-pesantren lainnya.

Dan akhirnya Ustadz Ahmad Zawawi memberikan respon baik untuk pembangunan sekolah ini dan memberikan komitmen kepada Ustadz Alisman, S.Ag “ kalau memang ide itu bisa diwujudkan di Kab. Kampar, maka Ongku Lunak (panggilan Ustadz Zawawi kepada Ust. Alisman) harus mencari tanah wakaf, karena syarat mendirikan sekolah yang sumbangannya itu berasal dari kuwait harus tanah wakaf” kata Ustadz Zawawi.

Maka pada tahun 2012 atas pertolongan dari Allah Ta’ala maka tanah wakaf akhirnya dapat dari muhsinin yang berada di Desa Ridan Permai yang bernama Buk Nurminang. Maka dari situlah Ma’had Al-Utsaimin dirintis dengan berbagai perencanaan-perancanaan. Maka pada tahun itu langsung dilakukan peletakan batu pertama dan mengurus persyaratan-persyaratan pembangunan sekolah.

Setelah itu diadakahlah rapat di Jakarta tepatnya di kantor Lajnah Khairiyah Musytarakah Jakarta, ketika itu yang datang dari Bangkinang adalah Ustadz Alisman, S.Ag dan Ustadz Heri Purwanto, SE dengan keputusan bahwa sekolah yang dibangun di Bangkinang itu adalah berbasis SMP IT dan SMA IT. Dan untuk nama sekolah diusulkan oleh pewakaf tanah dengan nama Ma’had Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Sehingga sekolah tersebut bernama SMP IT Al-Utsaimin dan SMA IT AL-Utsaimin.

Rencana awal sekolah itu akan dibangun pada tahun 2012, Qoddarullah karena beberapa hal maka tertunda selama 2 / 3 tahun. Sehingga akhirnya pembangunan gedung sekolah itu baru bisa dimulai pada bulan september tahun 2014. Tahap pertama pembangunan sekolah ini pada awal bulan september tahun 2014 yaitu membangun masjid 1 lantai dengan ukuran 28 x 25 meter dan membangun asrama 3 lantai dengan jumlah ruangan sebanyak 24 ruang.

Ketika SMP IT Al Utsaimin akan diprogramkan untuk dibangun maka perlu dibentuk pengurus cabang untuk mempermudah jalannya pendidikan ini sekaligus menjadi figur dan tokoh yang dapat menjadi icon dan contoh yang baik dari sarana pendidikan ini maka ketika itu lajnah pusat melalui Ustadz Alisman meminta dan memohon kepada Ustadz Dr. Dasman Yahya MA’ali., Lc, MA untuk menjadi ketua pengurus Yayasan Lajnah Khairiyah Musytrakah Cabang bangkinang. Dan Alhamdulillah terbentuklah pengurus lajnah cabang pada tahun 2015 sampai sekarang dengan pengurusnya yaitu:

  1. Ketua                    : Dr. Dasman Yahya Ma’ali, Lc., MA
  2. Sekretaris             : Alisman Abbas, S.Ag
  3. Bendahara            : Heri Purwanto, SE

Dan untuk melaksanakan pendidikan ini tentu memerlukan SDM yang memadai untuk mengelolah sarana pendidikan ini dengan baik, maka dengan itu lajnah cabang mengadakan rekrutmen guru dan karyawan, rekrutmen itu didapati dan dibentuk struktur Ma’had Al-Utsaimin. Mulai dari pimpinan/mudir, kepala bidang, guru dan staf karyawan. Dan khusus untuk pimpinan di tunjuk langsung oleh lajnah pusat.

Pada pertengahan tahun 2015 struktur ma’had Al-Utsaimin dibentuk, adapun struktur nya sebagai berikut

  1. Pimpinan/Mudir                : Taufiq CH, Lc., MA
  2. Sekretaris                         : Syahrul Azmi, S.Kom
  3. Bendahara                        : Amruddin
  4. Kabid Pendidikan              : Syahrul Azmi, S.Kom
  5. Kabid Kesantrian              : Abdur Rahim
  6. Kabid Rumahtangga         : Yarlis Taufid, S.Ag
  7. Kabid Umum                     : Wahyu Frinando
  8. Majlis Guru (Guru pondok dan guru umum) : 15 Orang
  9. Karyawan( CS, Ob, Tukang Masak, Security) : 10 Orang

Sejak berdirinya sampai sekarang, Ma’had Al Utsaimin sudah dua kali mengalami pergantian pimpinan yaitu :

  1. Ust Taufik Ch, Lc., MA (2015)
  2. Ust Isnen Azhar, Lc, MH (2016 – sekarang)

Pada tahun 2015 tepatnya pada bulan juli untuk pertamanya Ma’had Al-Utsaimin menirima murid baru sebanyak 60 orang. Dari jumlah murid tersebut 12 orangnya adalah anak yatim, yang dibiayai oleh Yayasan Pusat selama 6 tahun (SMP & SMA).

 

Trimakasih.